Tempat Berburu Barang Antik di Indonesia
Barang antik terkenal dengan harga yang fantastis. Namun bagi penggemarnya yang hobi mengkoleksi barang antik hal itu bukanlah halangan untuk mendapatkannya. Barang-barang antik yang dibeli tentunya memiliki nilai sejarah yang sangat berharga.
Bagi anda yang ingin berburu barang antik, ada 3 tempat di Indonesia yang menjadi surga dan lokasi berburu koleksi barang antik ini:
- Jakarta
Tempatnya berada di Jalan Surabaya. Disini anda bisa melihat kios-kios yang berada di pinggir jalan tersebut yang menawarkan berbagai macam barang antik. Barang antik yang ditawarkan beragam banyaknya seperti: lampu minyak buatan Belanda, lampu kristal Ceko, gramafon, meriam Portugis, kamera, lukisan, perlengkapan kapal, permainan congklak, batik, tempat beras, porselen dari berbagai negara, patung primitif, helm, senjata, telepon, serta masih banyak benda unik lainnya. Jalan surabaya ini sudah terkenal juga di mancanegara sebagai tempat wisata belanja barang antik di Indonesia
- Bandung
Lokasinya berada di Jalan Cihapit. Biasanya jalan ini selalu ramai apalagi pas hari libur, banyak para koletor barang antik yang datang dari luar kota mengunjungi tempat ini.
- Solo
Tempatnya lokasi nya berada di Pasar Triwindu, Solo. Koleksi barang antik di tempat ini menyediakan beraneka ragam barang antik nan unik seperti keramik, lampu, sepeda, uang kuno, dan lain-lain. Memang di sepanjang lorong pasar ini dipenuhi dengan barang-barang antik. Untuk mencapai tempat ini anda bisa menggunakan becak, taksi, dan ojek atau bisa juga berjalan kaki sambil menikmati suasana Solo yang tenang dan nyaman.
Mungkin masih banyak tempat berburu Barang antik lainnya di Indonesia. Kalo ada silahkan sharing disini ya.(wk)
Kiat Merawat Benda Antik
Barang Antik,
merupakan suatu kebanggaan bagi sang pemilik. Apakah itu berupa barang
pecah belah, ukuran kayua atau benda bersejarah lainnya. Nilai jual
barang antik pun beragam, sesuai dengan kondisi dan umur dari benda
tersebut.
Agar benda tersebut selalu bersih dan terawat, ada beberapa cara untuk menjaga barang antik agar tetap awet.
- Untuk barang antik yang terbuat dari porselen, sebaiknya di pajang atau disimpan dalam lemari kaca. Hal ini bertujuan untuk mencegah benda tersebut jatuh dan bisa dijadikan sebagai hiasan di dalam rumah Anda.
- Agar barang antik dari porselen tetap bersih dan bening, sebaiknya dicuci setahun sekali. Berikut langkah mencucinya:
• Pergunakan karet untuk alasnya, untuk menghindari benturan.
• Cuci dengan air hangat kuku
• Gunakan deterjen lembut, yang tidak berbau lemon atau mengandung pemutih.
• Kemudain gunakan kain lembut untuk mengeringkannya.
- Untuk barang antik yang dibuat dari kayu, sebaiknya ditempatkan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Gunakan wax atau polish agar Barang Antik dari kayu tetap bersih dan mengkilat sebulan sekali.
Semoga tips singkat ini bisa membuat barang antik anda terawat dan selalu bersih.(wk)
Agar benda tersebut selalu bersih dan terawat, ada beberapa cara untuk menjaga barang antik agar tetap awet.
- Untuk barang antik yang terbuat dari porselen, sebaiknya di pajang atau disimpan dalam lemari kaca. Hal ini bertujuan untuk mencegah benda tersebut jatuh dan bisa dijadikan sebagai hiasan di dalam rumah Anda.
- Agar barang antik dari porselen tetap bersih dan bening, sebaiknya dicuci setahun sekali. Berikut langkah mencucinya:
• Pergunakan karet untuk alasnya, untuk menghindari benturan.
• Cuci dengan air hangat kuku
• Gunakan deterjen lembut, yang tidak berbau lemon atau mengandung pemutih.
• Kemudain gunakan kain lembut untuk mengeringkannya.
- Untuk barang antik yang dibuat dari kayu, sebaiknya ditempatkan di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik.
- Gunakan wax atau polish agar Barang Antik dari kayu tetap bersih dan mengkilat sebulan sekali.
Semoga tips singkat ini bisa membuat barang antik anda terawat dan selalu bersih.(wk)
Cara Membeli Barang Antik
Barang Antik, merupakan suatu kesenangan bagi sang pemilik, semakin tua dan antik barang tersebut semakin tinggi nilai dan harganya, Namun bagi anda yang baru terjun dalam perburuan barang antik, ada beberapa tips membeli barang antik.
dalam memilih barang antik, yang harus diperhatikan adalah keaslian dari barang tersebut. caranya dengan mengetahui sejarah barang antik tersebut dari si penjual, Namun, jika si penjual tak mengetahui sejarahnya, cari tahu tanda lainnya. Seperti, tanggal pembuatan yang mungkin terukir pada benda tersebut.
Pilihlah barang antik yang sesuai dengan karakter dan kepribadian Anda. Belilah barang antik yang Anda sukai dan rawat dengan baik.
Barang antik yang memiliki nilai tinggi biasanya memiliki surat atau tanda kepemilikan atau foto dari pemilik awal barang antik tersebut. Perhatikan secara detail baik pahatan, ukiran, ada beberapa ahli menyarankan para kolektor barang antik untuk tidak membersihkan potongan tertentu karena tanda-tanda usia merupakan bagian dari nilai barang.
Untuk merawat barang antik cukup dibersihkan secara rutin dan teratur sehingga terjaga dari debu dan kotoran. Hindari furniture dari sinar matahari dan di bawah basement atau atap. Letakkan barang antik di ruangan terbaik rumah.
Selamat berburu barang antik(wk)
Info Terkait: Iklan Gratis
Barang Antik: Mobil Listrik Jenis Retro Yang Ramah Lingkungan
Barang Antik
- Takayanagi Co., Jepang yg sebenarnya perusahaan otomotif kecil telah
meluncurkan sebuah mobil listrik yg target para kolektor mobil dan
barang antik.
Mobil
yg diberi nama Miluira EV ini punya bentuk mobil antik dgn baterai di
dalamnya yg dapat berjalan sejauh 35 km dgn sekali isi ulang (butuh 12
jam).
Tidak
seperti mobil listrik lainnya, yg satu ini memang punya ukuran lebih
kecil sehingga tidak heran punya mesin dgn kapasitas kecil juga yaitu
hanya 50cc tetapi kecepatannya lumayan, sekitar 60 km/ jam.
Walaupun ber-mesin seperti motor, utk mengendarai mobil ini tetap dibutuhkan SIM mobil ternyata.
Namanya juga barang antik, tidak heran Miluira EV ini dijual dgn harga US$ 75.400 (sekitar Rp. 700 juta).
sumber:otakku.com
Info Terkait:
Tips Merawat Barang Antik
Ingin menjual barang antik, namun khawatir harganya akan menurun drastis dan mendatangkan kerugian? Temukan cara agar barang antik Anda tetap bernilai tinggi disini.
1. Usahakan menaruh furnitur antik di tempat yang kering. Jauhkan dari tempat lembap juga aman dari jangkauan anak-anak agar tidak cepat rusak.
2. Jauhkan selalu barang antik Anda dari sumber debu, terutama debu-debu kasar yang sulit dibersihkan.
3. Simpan di dalam rumah. Hindarkan barang- barang antik tersebut dari sinar matahari secara langsung.
4. Rajin-rajinlah membersihkan barang-barang antik tersebut dengan berhati-hati agar terhindar dari serangga atau rayap.
5. Gunakan kuas kecil untuk tempat- tempat berukir untuk proses pembersihan, dan bila sudah bersih lakukan pengelapan dengan kain bal.
(Sumber: Good Housekeeping Indonesia)
Gucci Antik Karya Seni Seharga 612 Milyar
Benda Antik
– Benda antic berupa Guci Cina dari abad 18 yg ditemukan di sebuah
rumah sederhana di London, laku terjual seharga 51 juta euro atau setara
Rp 612 Miliar dalam sebuah lelang. Benda antik berupa Guci porselen
Qianlong setinggi 40 cm itu dibeli seorang pembeli Cina.
Ini
adalah harga tertinggi yg pernah dibayarkan orang utk sebuah karya seni
Cina dalam sebuah lelang benda antik. Guci tersebut membuat kakak
beradik yg mewarisi guci dari rumah orang tua mereka jadi multijutawan
mendadak.
Para
peserta lelang mengatakan, guci tersebut adalah benda paling indah yg
mereka lihat di luar Cina selama beberapa dekade terakhir.
Sumber: berita-lampung.blogspot.com
Temukan Info Lain Seputar Benda Antik
Untung Jutaan dari Barang Antik
Jangan mengaku seorang penggemar barang antik jika Anda belum pernah singgah di Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat. Pasar yang sudah ada sejak tahun 1970-an ini dijamin akan memanjakan penggemar barang antik karena di sepanjang jalan ini Anda bisa menemukan patung, guci, kamera, jam dinding, hingga lampu-lampu antik.
Ketua Pasar Antik Jalan Surabaya, yang juga pedagang barang antik, Haji Mumu (64) menuturkan, sebelum penuh dengan barang-barang antik, kebanyakan pedagang menjual barang-barang loakan, seperti alat-alat rumah tangga bekas.
Seiring berjalannya waktu, jumlah pedagang barang antik semakin banyak dan pemerintah menata tempat berdagang dengan memberikan tenda. “Baru pada tahun 1988 dibangun kios semipermanen seperti sekarang ini,” katanya.
Sejumlah pedagang mengaku, tidak semua barang antik yang dijual di sini bisa berfungsi dengan baik, seperti kata Ferry (35), yang khusus menjual kamera lama berbagai bentuk dan merek. Menurut dia, kamera-kamera lama ini dibeli kolektor tidak untuk digunakan kembali, tetapi hanya untuk dipajang sebagai koleksi.
Hal inilah yang membuat Ferry tetap memajang kamera-kamera lawas meskipun tidak berfungsi dengan baik. “Kadang ada juga kenalan saya yang nitip kamera untuk dijual kembali,” katanya.
Ada 184 kios di sepanjang jalan ini. Sebagian besar pedagang menjual patung, guci, lampu, dan perkakas kuno. Hanya beberapa pedagang yang lebih spesifik memilih barang yang dijualnya, seperti piringan hitam lagu-lagu lama, kamera, wayang, serta buku.
“Saya awalnya khusus menjual barang antik tentang perkapalan, seperti jam navigasi dan kemudi kapal. Waktu itu yang beli kebanyakan orang bule, tapi setelah kerusuhan di Jakarta, pembeli dari luar negeri mulai berkurang. Karena itu, saya mulai menjual lampu juga supaya tetap ada barang yang dijual,” kata Haji Mumu.
Dia menambahkan, tidak setiap hari pedagang mendapatkan pembeli. Hanya saja, dalam sebulan pedagang bisa memperoleh omzet Rp 10 juta. Pendapatan mereka kemudian dipotong untuk biaya retribusi, keamanan, dan kebersihan tempat berdagang.
Yang menarik, tidak semua yang dijual di pasar ini barang-barang kuno. Ada beberapa barang baru yang sengaja didesain seperti barang antik. Menurut Haji Mumu, barang-barang baru berbau antik ini tetap banyak dicari. Pasalnya, ada beberapa pembeli yang sengaja membeli barang berbau antik untuk melengkapi interior rumahnya yang didesain kuno.
sumber:kompas
Barang Antik Makin Tua - Makin Jadi
Bagi sebagian orang, mengkoleksi barang antik ternyata mampu memberikan keasyikan tersendiri. Kolektor yang jeli, bisa membuat barang antik menjadi tambang investasi.
NERACA - Kusam, kuno dan sarat akan mistis, kesan itulah yang biasanya tertangkap pada barang-barang lawas. Barang-barang kuno, umumnya tak banyak dilirik orang. Akan tetapi, ditangan orang-orang kreatif, rongsokan yang tampak tak berharga tersebut bisa menjadi barang kolesi yang bernilai seni tinggi.
Makin Tua - Makin Mahal
Tidak semua barang-barang tua itu investasi. Ada pakem-pakem yang harus diperhatikan agar barang koleksi tersebut bukan sekadar besi tua. Yang paling mudah dikenali adalahusia barang koleksi tersebut. Meminjam potongan lagu lawas Anggun C Sasmi Tua-Tua Keladi, Makin Tua Makin Jadi, maka hal yang sama juga terjadi pada barang-barang koleksi. Semakin tua, semakin banyak dicari orang. Karena banyak yang memburu, harganya pun bisa selangit.
Harga barang antik koleksi akan kian tak terhingga bila kondisi barang langka. Tak hanya itu, barang antik yang sarat akan nilai sejarah juga akan mendongkrak nilai investasinya. Bila ketiga pakem tersebut sudah dipegang kolektor, maka nilai investasi barang koleksi akan tak terbatas. Keuntungan yang diraup bisa berlipat-lipat.
Tip Berinvestasi Barang Koleksi
Agar barang antik bisa bernilai investasi tinggi, pilihlah barang koleksi yang bernilai sejarah atau usianya sudah senja. Bila perlu, pilih barang koleksi yang dilengkapi dengan tanda tangan si pembuat, seperti halnya pada lukisan atau tulisan tahun pembuatan pada guci-guci antik. Keaslian identitas ini, tentu saja akan membuat harga investasi barang koleksi meroket.
Seperti halnya investasi yang lain, investasi barang koleksi juga menggunakan jangka waktu. Tersingkat, biasanya barang-barang koleksi sudah bisa memberikan keuntungan pada kolektor dalam kurun waktu 3 tahun hingga 5 tahun. Akan tetapi, seperti dikatakan Anggun C Sasmi, makin tua - makin jadi…
bataviase.co.id
Kolektor Barang Temukan Jari dan Gigi Galileo
Seorang Kolektor Barang
seni telah menemukan satu gigi, jempol dan jari lain ilmuwan kenamaan
Italia Galileo Galilei, yang meninggal pada Abad XVII, demikian
pernyataan Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan di Florence, Jumat.
Bagian
tubuh itu, bersama dengan satu jari lain dan ruas tulang belakang,
dipotong dari jasad Galileo oleh beberapa ilmuwan dan ahli sejarah
selama upacara pemakaman yang diselenggarakan 95 tahun setelah
kematiannya pada 1642.
Giovanni
Targioni Tozzetti, seorang ahli sejarah sains yang memotong beberapa
bagian tubuh dan menulis mengenai upacara tersebut, “mengakui ia
menghadapi kesulitan untuk melawan godaan untuk tidak membawa pergi
tengkorak yang telah menampung seorang yang sangat jenis seperti
Galileo”, kata museum itu.
Peninggalan
sejarah yang baru ditemukan tersebut telah berpindah dari seorang
kolektor ke kolektor barang lain sampai semuanya hilang pada 1905. Ruas
tulang belakang dan jari yang tersisa telah diawetkan sejak 1737 dalam
kondisi seperti mummi di beberapa muesum di Florence dan Padua.
“Oleh
sebab itu, semua bahan organik yang diserap dari mayat tersebut kini
telah diidentifikasi dan diawetkan di tangan yang bertanggung jawab,”
kata museum itu dalam satu pernyataan.
“Dengan dasar pendokumentasian sejarah yang sangat banyak, tak ada keraguan mengenai keaslian semua barang tersebut,” tambahnya.
Semua
benda itu akan dipamerkan mulai awal 2010, ketika museum tersebut
dibuka kembali setelah kegiatan perbaikan saat ini dan mengubah namanya
jadi museum Galileo.
Galileo,
yang dilahirkan di Pisa pada 1564, dipandang sebagai “bapak ilmu
pengetahuan modern” karena studinya dalam bidang fisika, matematika dan
terutama astronomi. Ia telah memimpin kemajuan yang sangat besar dalam
pengembangan teleskop.
Gigi dan jari-jarinya yang hilang dibeli oleh seorang Kolektor Barang
tanpa nama dalam lelang baru-baru ini. Semuanya dijual sebagai benda
bersejarah yang tak dikenal yang tersimpan di dalam kotak kayu Abad
Ke-17, kata muesum tersebut.
Selama
95 tahun setelah kematian Galileo, dinas gereja menolak untuk
mengizinkan mayatnya dikuburkan di tanah yang disucikan karena temuannya
dipandang bertolak belakang dengan ajaran Gereja Katholik.
Kerangkanya kini berada di gereja Santa Croce, Florence, di seberang kuburan Michelangelo
antaranews.com
Mendulang Untung Manis dari Koleksi Benda Antik
Di penghujung tahun lalu, ada pemandangan menarik di Darmawangsa Square, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tepatnya, di Galeri Sidharta Auctioneer. Saat itu tengah digelar lelang barang-barang seni nan antik. Tentu saja para penikmat seni sedang larut dalam proses lelang Benda Antik itu. Tak jarang mereka berlomba untuk mendapatkan benda incarannya. Nilai tawar-menawarnya pun bukan dalam hitungan kecil, tetapi dalam angka yang relatif besar.
Salah satu benda antik seni yang sedang dilelang adalah sejumlah mebel antik yang berasal dari Eropa dan dalam negeri yang dibuat dari akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-20. Ada lemari bergaya Belanda abad ke-19 dengan kaki berbentuk bulat dan cakar ditawarkan di kisaran harga Rp 25-27 juta. Lalu, sepasang kursi dari Italia abad ke-18 dengan kakinya yang membentuk huruf X melengkung yang ditawarkan Rp 18-20 juta. Tak hanya itu, balai lelang ini pun menjajakan furnitur gaya Semarangan, mulai dari kursi, meja rias hingga meja pojok.
Dalam lelang benda antik tersebut nampak Suli Mahatma sedang asyik mengajukan harga tertinggi untuk memperoleh benda incarannya, sebuah lemari sudut yang unik. Sepertinya mantan pramugari Gadura ini tak pernah puas dengan koleksi mebel antik yang sudah ia miliki. “Koleksi saya belum banyak, baru 50 unit,” katanya merendah. Koleksinya itu beragam, mebel Jawa, Palembang, Cina hingga Eropa.
Lelang memang merupakan salah satu cara berburu benda antik. Namun, lelang mebel antik tergolong langka seperti bendanya. “Kami juga baru sekali ini melelang mebel antik dan animo pengunjung cukup besar,” ucap Amir Sidharta, pemilik Galeri Sidharta Auctioneer. Tak bisa dipungkuri, mencari mebel antik tidaklah gampang. Perlu kemampuan dan pengalaman tersendiri untuk mendapatkannya. Tak jarang banyak mebel antik nan indah, tapi hasil reproduksi dari benda aslinya.
Amir sendiri bisa mendapatkan benda antik dengan berbagai cara, mulai dari mendatangi para kolektornya yang ingin melepas bendanya atau para pewaris benda itu karena ingin beralih gaya ke yang lebih kontemporer dan minimalis, hingga bekerja sama dengan berbagai galeri benda antik yang menjajakan mebel antik. “Kami tidak membeli tapi menjadi fasilitator antara penjual dan pembeli,” ujar Amir sambil menjelaskan dalam lelang itu pihaknya berhasil mengumpulkan Rp 300 juta.
Suli yang sudah sejak 1980-an mengoleksi mebel antik punya kiat untuk memperoleh koleksinya, yaitu melalui sesama kolektor baik membeli maupun barter benda seni. “Saya lebih senang mendapatkannya dari kolektor sebelumnya atau dimiliki orang lain, bukan dari pedagang,” ia bertutur. Kalau dari toko-toko benda antik seperti di Ciputat, Tangerang, ia kadang meragukan keasliannya, apakah hasil reproduksi atau bukan.
Seperti benda antik berupa kursi Cirebon yang berumur sekitar 200 tahun itu, awalnya kepunyaan temannya yang juga kolektor benda seni. Setiap kali Suli bertandang ke rumah sang teman, selalu diceritakan sejarah tempat duduk itu. Sampai-sampai Suli kepincut untuk mengambil alih. “Saya sampai memaksa teman untuk menjualnya,” ujarnya seraya tertawa lebar. Suli menyebutkan, kursi itu ia beli seharga US$ 3 ribu di tahun 1980-an.
Terlepas dari berbagai tujuannya memiliki mebel antik, itu semua merupakan sebuah investasi. “Ada yang memiliki benda antik sebagai investasi untuk mendapatkan kepuasan, dan ada juga yang investasi untuk mencari keuntungan materi,” kata Amir menganalisis. Malah Suli memandang, mengoleksi mebel antik itu ibarat investasi tanah. “Semakin lama harganya akan naik,” ia menandaskan. Bedanya, kalau tanah nilainya jadi tinggi karena lokasinya, sedangkan mebel antik tergantung pada model, kualitas dan otentitasnya
http://sijanggut.blogdetik.com/tag/barang-antik/